Minggu, 16 November 2014

Candi Banyunibo



Candi Banyunibo merupakan candi Buddha yang terletak tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian sebelah timur dari Kota Yogyakarta ke arah Kota Wonosari. Sekitar 5.6 km ke arah selatan dari candi Prambanan, dan secara administratif terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Nama Banyunibo mempunyai arti air jatuh menetes dalam bahasa Jawa, walaupun di candi ini tidak ada tetesan air ataupun sumber air di sekitar candi. Hal ini mungkin dikaitkan dengan daerah sekitar candi yang merupakan sumber air yang menetes, atau berkaitan dengan sungai kecil yang mengalir di depan candi. Nama candi  juga mungkin berhubungan dengan adanya jala dwara, hiasan mirip kepala kala yang berfungsi sebagai saluran pembuang air hujan yang terdapat pada masing-masing sudut kaki candi dan di bagian tengah masing-masing sisi kaki candi kecuali sisi sebelah barat.

Candi Banyunibo dibangun pada sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha. Candi Banyunibo cukup kaya akan hiasan (ornament). Hampir pada setiap bagian candi diisi oleh bermacam-macam hiasan dan relief, meskipun bagian yang satu dengan yang lain sering ditemukan motif hiasan yang sama. Hiasan pada kaki candi. Dinding kaki candi Banyunibo masing-masing sisi dibagi menjadi beberapa bidang. Bidang tersebut kemudian diisi dengan pahatan berupa hiasan tumbuh-tumbuhan yang keluar dari pot bunga. Candi utama menghadap ke barat dan terletak di antara ladang tebu dan persawahan. Selain itu, pada kaki candi Banyunibo yang terbagi ke dalam beberapa panel jugaberisi hiasan berupa tumbuh-tumbuhan yang keluar dari pot-pot bunga, wortel, dan siput yang sering dikaitkan sebagai lambang kehidupan atau kesuburan.


Candi Banyunibo terdiri dari satu candi Utama dan ada 6 buah candi perwara (candi pendamping) yang berbentuk stupa di sekeliling candi utama di sebelah selatan dan timur. Candi utama menghadap ke barat dan terletak di antara ladang tebu dan persawahan. Sayangnya candi perwara ini tidak terbuat dari batu andesit melainkan batu putih yang mudah sekali aus. Di sebelah utara candi, terdapat tembok batu sepanjang 65 m membujur dari barat ke timur. Reruntuhan candi perwara berupa stupa diperkirakan berdiameter sekitar 5 m. Sekarang ini candi perwara hanyalah sebuah alas stupa dengan puing-puing batu yang berserakan. Bagian dasar Candi Banyunibo berukuran 15 x 14 m dan tingginya 14 m. Di dalam tubuh candi terdapat bilik yang berukuran 7 x 4,5 m. Bagian dinding candi terdapat jendela-jendela yang dihias dengan pilaster. Adanya jendela membuat bilik candi tak terasa pengap, karena angin persawahan bebas keluar masuk melintas ke seluruh badan candi.


Memasuki Candi Banyunibo kita akan menaiki tangga yang dibagian depan sisi kanan dan kiri akan disambut arca singa. Setelah naik di ujung tangga kita akan melihat pintu masuk dengan hiasan relief yang tidak sempurna karena ada beberapa batu baru terpasang tanpa dipahat sesuai dengan aslinya. Pintu ini membentuk lorong sepanjang 1,5 meter dengan bentuk melengkung keatas dan terdapat beberapa relief yang terpahat di batu-batu tersebut, diantaranya relief Dewi Hariti/dewi kesuburan pada dinding sisi utara dan relief suami Dewi Hariti yaitu Vaisaravana di dinding bagian selatan. Di dalam ruang utama Candi Banyunibo ini, terdapat delapan buah jendela yang masing-masing terbagi dua di setiap sisi candi ini dan tiga relung tanpa arcaberada tepat di tengah-tengah jendela tersebut. Pada bagian atas luar Candi Banyunibo, kita akan melihat setiap relung yang menghiasi candi ini dari berbagai sisi, dan di bagian bawah candi ini, kita akan menemukan pahatan yang mengelilingi candi ini dengan beberapa motif.


Candi Banyunibo merupakan salah satu kompleks percandian Buddha yang terletak di sebelah selatan Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini dibangun di suatu dataran yang luas, yang dikelilingi oleh bukit-bukit di sebelah utara, timur, dan selatan. Untuk menuju ke candi Banyunibo kita bias menggunakan transportasi umum Trans Jogja trayek 1A atau 1B dan berhenti di shelter Prambanan . Perjalanan Candi Banyunibo dapat dilanjutkan dengan menggunakan ojek (taksi motor) ke selatan sampai Anda melihat tanda jalan yang menunjukkan arah Candi Banyunibo. Apabila menggunakan kendaraan pribadi, Berangkat dari Malioboro Yogyakarta, kepala ke timur menuju rute ke Candi Prambanan. Sesampainya di persimpangan Prambanan atau pasar Prambanan, belok kanan di lampu lalu lintas. Terus lurus selama sekitar 15 menit sampai Anda menemukan tanda jalan yang menunjukkan arah ke Candi Banyunibo. Ikuti tanda jalan sampai Anda menemukan candi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar